Sebuah tim astronom yang menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble
baru saja mengamati sebuah asteroid di sabuk asteroid yang memiliki ekor
layaknya komet. Dan uniknya, jumlah ekornya tidak hanya 1 atau 2, namun
6 buah sekaligus!
Asteroid berekor 6 P/2013 P5 (Sumber: hubblesite.org)
Asteroid yang diamati tersebut bernama P/2013 P5. Hasil pengamatan
yang juga muncul di The Astrophysical Journal Letters ini juga
memberikan kejutan lain, karena asteroid tersebut berotasi dan struktur
ekornya berubah secara ekstrim hanya dalam 13 hari.
Awalnya, para pengamat yang menggunakan teleskop survey Pan-STARRS di
Hawaii mengumumkan penemuan asteroid ini pada tanggal 27 Agustus lalu.
Kala itu P/2013 P5 baru dikenal sebagai objek aneh yang tampak samar.
Setelah diamati pertama kali dengan Hubble pada tanggal 10 September
barulah diketahui bahwa asteroid tersebut memiliki 6 buah ekor. Ketika
Hubble mengamati kembali asteroid tersebut pada tanggal 23 September,
kenampakannya berubah total. Asteroid tersebut seperti sudah mengalami
rotasi.
Asteroid P/2013 P5 ini sebenarnya sudah melontarkan debunya secara
periodik selama 5 bulan. Para astronom meyakini bahwa laju rotasinya
turut andil dalam lontaran debu tersebut dan bukan akibat tumbukan
dengan objek lain. Tekanan radiasi dari Matahari juga membantu
mempercepat rotasi asteroid tersebut, sehingga materi di permukaannya
terlepas dari pengaruh gravitasi asteroid yang tidak terlalu besar. Dan
di permukaannya sudah dipastikan tidak ada es sehingga mekanisme ekor di
asteroid ini sangat berbeda dengan komet.
Hingga saat ini, diperkirakan sudah ada 100 hingga 1.000 ton debu
yang terlontar dari asteroid tersebut. Jumlah ini tidaklah seberapa
dibandingkan ukuran asteroid yang memiliki diameter lebih dari 400
meter.
Asteroid ini tentunya akan terus diamati untuk mengetahui besar laju
rotasinya serta apakah benar rotasinya tersebut memegang peranan penting
dalam lontaran debu. Apabila memang benar, maka dapat saja ditemukan
banyak asteroid lain yang mengalami hal serupa. Bahkan bisa jadi
lontaran debu seperti itu menjadi salah satu cara yang umum dari
asteroid kecil “menjemput kematian”.